Event

Kamu Tidak Sendirian, Penyakit Kanker adalah Masalah Bersama

dr. Ngabila Salama, MKM - Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari
23 July 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Setiap dari kita memiliki orang yang dicintai keluarga, teman, rekan kerja, bayangkan jika mereka menderita atau terdampak oleh kanker. Penderitaan yang dialami mungkin bukan hanya dari sisi medis, bisa juga dari sisi ekonomi, sosial, dan psikologis. Kanker bukan hanya masalah medis secara individu, melainkan masalah bersama yang perlu dibenahi dalam masyarakat Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah untuk memberantas penyakit kanker ini.


Kanker merupakan salah satu dari 4 penyakit penyebab kematian sekaligus pembiayaan tertinggi di Indonesia, sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah. Proses pelayanan pada kanker tidak hanya fokus pada layanan kuratif dan rehabilitatif, kementerian kesehatan juga memprioritaskan pelayanan kanker melalui program promotif dan preventif, terutama terhadap skrining dan deteksi dini kanker. 


Kementerian kesehatan RI telah menjalankan sejumlah strategi nasional dalam melawan kanker, yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Pertama, adanya program nasional deteksi dini kanker yang mulai aktif dijalankan dari tahun 2007. Program deteksi dini kanker yang didukung penuh oleh pemerintah di faskes adalah pemeriksaan SADANIS dan USG mammae untuk deteksi dini kanker payudara, pemeriksaan IVA dan PAP Smear untuk deteksi dini kanker serviks. Semua pemeriksaan ini sudah tersedia di banyak puskesmas yang tersebar di Indonesia. Kemudian, vaksinasi HPV resmi dimasukkan ke dalam program imunisasi rutin nasional sejak tahun 2022. Pelaksanaan vaksinasi pada anak perempuan usia 11-13 tahun (kelas 5 dan 6 SD) ini merupakan langkah awal untuk pencegahan kanker serviks yang lebih baik. Selanjutnya, pemerintah juga mengupayakan pengobatan yang lebih maksimal untuk kanker dengan cara adanya pengembangan Rumah Sakit rujukan kanker. Ditetapkannya RS Kanker Dharmais sebagai National Cancer Center dengan fungsi layanan, riset, dan pelatihan. Kemudian, adanya pelatihan SDM dan standarisasi pelayanan kesehatan untuk pelayanan kanker yang lebih baik serta dibuatnya Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) untuk berbagai jenis kanker. 


Selain itu, program JKN oleh BPJS Kesehatan memastikan bahwa pengobatan kanker (kemoterapi dan terapi target) tercakup dalam skema pembiayaan nasional. Beberapa kemoterapi dan terapi target dari kanker sudah di-cover oleh JKN, seperti doxorubicin, cyclophosphamide, cisplatin, carboplatin, 5-Fluorouracil, docetaxel, etoposide, imatinib, erlotinib, dan lain-lain. Kemenkes juga mengadakan revitalisasi pada layanan primer untuk mendukung keseluruhan pengobatan kanker. Penyediaan alat deteksi dini di puskesmas, seperti USG dan alat untuk IVA & PAP Smear.


Dokter sebagai agen promotif kanker juga memiliki peran penting dalam edukasi, pencegahan, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker. Dokter juga memiliki peran kunci dalam mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup sehat, meluruskan misinformasi, menjadi teladan dan penggerak komunitas, serta mendorong deteksi dini dan skrining kanker.


Salah satu deteksi dini modern yang dipasarkan oleh KALGen Innolab yaitu pemeriksaan SPOTMAS-10. Pemeriksaan ini merupakan deteksi dini multi kanker pertama dan satu-satunya di Indonesia, dimana hanya dengan 1 sampel, sudah dapat terdeteksi 10 jenis kanker. Deteksi kanker multi organ ini dapat dilakukan karena dari sampel darah akan dicari DNA sel tumor yang bersirkulasi (ctDNA). SPOTMAS-10 mendeteksi 10 jenis kanker sekaligus, yaitu kanker payudara, paru, usus besar, lambung, hati dan saluran empedu, endometrium, pankreas, kerongkongan, ovarium, kepala dan leher. Keunggulan dari analisa ctDNA dalam deteksi dini multi-kanker adalah kenyamanan yang dirasakan karena dengan hanya sekali pengambilan darah dapat mendeteksi 10 kanker sekaligus, akurasi tinggi, deteksi dini dapat tercapai, dan dapat memberi rasa tenang pada pasien.



Referensi: 

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana Aksi Kegiatan Kanker, Kelainan Darah, dan Gangguan Imunologi Tahun 2022–2024 [Internet]. Jakarta: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan; 2022 [cited 2025 Jun 9]. Available from: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/5399/1/Rencana%20Aksi%20kegiatan%20KGTK%202022%20-%202024.pdf

Baca Juga Yang Lainnya

Jangan Sepelekan Pola Tidur! Ini Kaitannya dengan Risiko Kanker Kolorektal
dr. Ngabila Salama, MKM - Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari
22 August 2025
Sudah Tahu? Ini dia 5 Hal Penting Tentang Kanker Serviks yang Sering Terlewat
dr. Ngabila Salama, MKM - Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari
21 August 2025
Benarkah Kanker Serviks Bisa Dicegah? Kenali Penyebab dan Gejalanya Sekarang!
dr. Ngabila Salama, MKM - Praktisi Kesehatan Masyarakat / Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan RSUD Tamansari
20 August 2025
Artikel Lainnya
Jangan Sepelekan Pola Tidur! Ini Kaitannya dengan Risiko Kanker Kolorektal
rahasia-pola-tidur-kanker-kolorektal
Sudah Tahu? Ini dia 5 Hal Penting Tentang Kanker Serviks yang Sering Terlewat
fakta-penting-kanker-serviks-yang-sering-terlewat
Benarkah Kanker Serviks Bisa Dicegah? Kenali Penyebab dan Gejalanya Sekarang!
benarkah-bisa-cegah-kanker-serviks-penyebab-dan-gejalanya
Jangan Tertipu! Fakta Kanker Serviks yang Sering Disamarkan oleh Hoaks
waspada-hoaks-kanker-serviks-fakta-terbaru-agustus
LOADING ...